Rabu, 03 Oktober 2007

Puasa di Perpustakaan

Bulan puasa kali ini, perpustakaan semakin ramai padahal pegawainya banyak yang puasa. Mahasiswa berduyun-duyun datang ke perpustakaan, apalagi mahasiswa baru yang sedang merasakan euforia menjadi mahasiswa. Rajin datang ke perpust, baca buku, nyari definisi tentang ini itu, mbikin tugas dari dosen secara mandiri. Perpustakaan jadi ramai banget bahkan terkadang kurang nyaman dan tenang. Banyak buku yang berserakan di meja, loker juga selalu penuh bahkan sampai nggak muat.
Sebagai pustakawan dan petugas perpustakaan yang baik, tentu kita senang dengan kondisi demikian, meskipun terkadang agak capai nglayaninya. Kita harus selalu siap melayani dengan keramahan yang 100 % walau terkadang capai juga harus menerangkan ini itu yang baru bagi mahasiswa. Peraturannya begini lho mbak, mas ...., buku yang dipinjam maksimal berapa dan kapan ...., yang ini adanya di rak ini dan lantai ini lho ....
Bagi pengunjung mungkin tidak terlalu terasa bosan dan capai ke perpustakaan. Sekalian bisa ngadem di ruang AC atau bisa baca buku dan belajar sambil nunggu waktu buka puasa. Kalo buat petugas kita mungkin agak capai dan tetap pasang muka senyum dan ramah.
Tetapi pengunjung yang ramai itu sampai kapan, mungkin sampai para mahasiswa baru sudah benar-benar merasa jadi mahasiswa. lalu mereka akan datang kalo butuh saja, setelah itu nongkrong bareng teman, tugas dikerjakan perwakilan saja lalu tinggal copy and paste. Sampai saat itulah suasana perpustku kembali ke asalnya, yang lebih nyaman buat petugas daripada buat pengunjung karena yang datang sepi dan pengunjung akan cepat pulang karena sepi.